Selasa, 15 September 2009

Don't try at Home (latian teroris)

hey hey hey...!! whats up guys,
ni posting beda dari yang biasa nya.. kenapa?? karna klo biasnya gua nampilin suasana atau apalah namanya dalam bentuk foto doank, tapi sekarang lain bro, gua bakal kasih dalam bentuk gambar gerak, alias video hahaha, lihat nih aksi nakal kita . ups! JANJI GAK NAKAL LAGI MOM'S



Please jangan dimasukan youtube. ntar takutnya kita jadi terkenal nih, hahaha

Sebuah sisi lain kehidupan yang perlu kita renungkan

hey SODA!! kali ni gua bakal tampilin post yang pastinya menarik skali, ni post gua yakin pasti bakal buat kamu kamu pada terharu n syukur syukur bakal tobat + termotivasi deh . hehe, makanya simak crita berikut ini! OKEY!!

Anak Kecil 6thn Memungut Barang Bekas Demi Merawat Ayahnya Yang Lumpuh





(Dajiyuan, 17 Des) Karena ayahnya lumpuh bertahun-tahun, anak yang baru berumur 6 tahun ini terpaksa memikul tanggung jawab rumah tangga. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas sebagai tambahan pendapatan keluarga. Cerita Tse Tse ini banyak menyentuh hati teman di internet, hanya beberapa jam, sudah puluhan ribu orang yang mengkliknya.
Adegan yang mengharukan

Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk menyiapkan seember air, lantas dengan tangannya yang mungil ia memeras selembar handuk yang besar, karena handuk terlalu besar buat dia, Tse Tse membutuhkan 3 sampai 4 menit baru bisa mengeringkannya, kemudian dengan handuk itu dia menyeka wajah ayahnya dengan lap itu. Dia sangat teliti melapnya, sepertinya khawatir kurang bersih. Setelah selesai, Tse Tse kemudian berjingkat melap punggung ayahnya, di belakang, selesai semua, dengan puas dia tersenyum ke ayahnya.

Tse Tse tahun ini berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD, tinggal di jalan Baoan, desa Nantong, papanya Xiong Chun pada 5 tahun lalu tiba-tiba menderita otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh, untuk mengobati penyakitnya dia telah menghabiskan semua tabungannya. Sekarang, keluarga yang beranggotakan 3 orang ini hanya mengandalkan ibunya yang bekerja di pabrik, dengan penghasilan kecil itulah mereka bertahan hidup.

Di sekolah Houde, anak yang seumur dengannya dengan ceria bergandeng tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse Tse malah harus sekuat tenaga mendorong ayahnya pulang. Ketika mau menyeberang jalan, dia akan berhenti sejenak, menoleh kendaraan yang lalu lalang, setelah aman dia baru menyeberang. Setiap ketemu tempat yang tidak rata, Tse Tse harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda depan, menarik kursi roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil sampai terlihat kemerahan. Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar 1.500 meter, harus ditempuh selama 20 menit.
Satu keluarga 3 orang menempati rumah 8 m2

Rumah Tse Tse adalah sebuah rumah dengan kamar kecil seukuran 8m2, hanya besi seng menutupi atap yang menghalangi cahaya masuk ke kamar, di atap tergantung sebuah lampu energi kecil. Dalam rumah penuh debu, yang paling mencolok adalah penghargaan Tse Tse yang tergantung di dinding. Terhadap sekeluarga yang pendapatan bulanannya hanya sekitar 1.000 RMB (Rp. 1,5 juta) bisa dikatakan, sebuah TV 21″ sudah merupakan barang mewah.

Sebuah ranjang atas dan bawah sudah memenuhi seluruh kamar, di atasnya penuh dengan barang pecah belah, hanya tersisa sedikit ruang kecil. Xiong Chun berkata, itu adalah ranjang Tse Tse. Sebuah meja lipat tergantung di dinding, itu adalah meja belajar Tse Tse, juga adalah meja makan keluarga.

Di samping pintu yang luasnya tidak sampai 1 m2, ada “dapur” yang dibuatnya sendiri, di samping kompor masih tersisa sebatang kubis. “Makanan dan minyak di rumah semua diberikan oleh teman mamanya, satu hari tiga kali makan, Cuma makan malam yang agak lumayan, di rumah jarang makan daging, namun setiap minggu mereka akan mengeluarkan sedikit biaya untuk mengubah kehidupan anaknya, namun setiap kali makan, Tse Tse akan membiarkan saya makan dulu, baru dia makan.” Kata Xiong Chun.

Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia akan menyisakan sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk suaminya, setelah menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung jawab merawat suaminya semua di bebankan ke pundak Tse Tse.

Xiong Chun memberitahu wartawan, setiap pagi jam 6.30 begitu jam alarm berbunyi, Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat gigi, dia juga membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan memijat tangan dan kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah sore, dia akan memijat papanya lagi, malam setelah memandikan papanya, dia akan memijat papanya lagi, baru tidur.

“Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse kadang-kadang ikut mamanya memungut barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga. “Xiong Chun sangat sayang anaknya. Tetangga di sekeliling sangat terharu dan mengatakan: “Tse Tse sangat mengerti. Kita semua merasa bangga ada anak seperti ini.”
Boneka 5 Yuan yang paling disukainya

Mama membawa dia memungut botol air bekas untuk menambah penghasilan. Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil plastik bekas di tempat sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka, setiap hari akan main sebentar dengan mobil plastiknya itu. Yang Xianfui berkata, kemarin mama dan anak pergi memungut besi bekas, bisa dijual 20 Yuan.

Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya. Malam hari juga mengendongnya tidur. “Dia melihat boneka itu di toko, beberapa kali dia memintanya, 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya saya nekat membelikannya,” Kata Xiong Chun.

Begitu Tidak Boleh Sekolah, Langsung Menangis

Untuk mengirit biaya listrik,setiap hari begitu pulang sekolah Tse Tse akan memindahkan “Meja kecilnya” keluar, mengejar siang hari menyelesaikan PR-nya.

“Uang sekolahnya setahun sekitar 3.000 sampai 4.000, kami tidak sanggup. Karena tidak ada uang, tahun ini saya juga melepaskan berobat lagi,” kata Xiong Chun. Beberapa waktu yang lalu, dia berbicara dengan istrinya agar Tse Tse berhenti sekolah saja, Tse Tse begitu tahu langsung menangis.

Xiong Chun berteriak, “Hidup normal saja bermasalah, masih harus kasih dia sekolah, sungguh susah, bila sudah tidak mungkin, biar dia berhenti saja.” Tse Tse yang sedang bermain boneka, begitu mendengar kata papanya, langsung menangis. Xiong Chun menarik Tse Tse ke sisinya, membujuk: “Papa akan usahakan kamu sekolah, biar kamu bisa sekolah!” Setelah dibujuk beberapa kali, Tse Tse baru berhenti menangis, dengan tangan mungilnya dia menyeka air matanya.

“Terhadap Tse Tse, saya sungguh menyesal….,” sambil menangis tersedu, Xiong Chun sudah tidak dapat berkata lagi. Xiong Chun berkata: “Saya percaya pasti akan sembuh, Tse Tse adalah harapan saya.”


==>> nah bayangin aja nih ya, anak umur 6 tahun aja pikiranya udah dewasa gitu, mas sih kita yang udah lebih dari 14 th masih aja punya sifat anak kecil gni?? pernah kah kita dapat menghitung brapa banyak yang pernah kita lakukan buat orang tua kita? y mungkin kita banyak lakuin sesuatu (membantu) orang tua kita, tapi apakah semua tulus dari hati kita.. 1 hal lagi yang perlu kita tiru dari cerita diatas , yaitu semangat belajar yang tinggi ditengah tengah "ketidakmampuan". Bro,, loe harus bersyukur buat apa yang udah loe trima / dapatkan saat ini, coz diluar sana banyak yang kurang beruntung, so syukurilah apa yang ada! semoga crita d atas kita bisa ambil si si positifnya n kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari.
di dunia mungkin dari 10000 orang hanya 100 orang aja yang kaya anak tadi,so jadilah orang yang 1000 itu !


www.wearefriendwearesoda.blogspot.com
sumber: beritanyata

Sabtu, 05 September 2009

kelas 3 begitu indah

ya beginilah kami... hahahha mungkin itulah kata kata yang paling bisa di ungkapkan saat kami memperkenalkan diri...hehhe
mungkin kami terkesan nakal tidak bisa diatur... selalu bikin gaduh. tapi itu hanyalah ungkapan dari diri kami. karena kami sadar kami sudah kelas 3 dan kami ingin memaXimal kan waktui bersama kami(padahal kan kelas 3, harus nya serius bahas ujian.hehheeh)
ini beberapa gambar saat waktu senggang(waktu itu pelajaran mat bu hartati.hehheh maap bu hartati)










hahahah itu lah kami....
dan ini pengurus kelas sedang bergaya...
hahahha




ada juga sebuah papan yang pasti AKAN SELALU menghubungkan kami "SELAMANYA" karena WE ARE FRIENDS, WE ARE SODA



Rabu, 02 September 2009

Lebih dekat dengan SODA

Hay Guys!!
how are you? i hope very fine ..
mmmm eneknya buat article apa yaa,
aha! ide cermelang! gimana kalau gue posting aja foto foto soda..
okok?
mari kita mulai foto foto holiday kita kita ke bali!

ni dia nih yang ngakunya "ELO", percayakah kalian?


nah ni ce ce soda.. cantik cantik euy, kecuali yang pake celana orange tuh, dy mah ratu sangeh! haha



nih kenalin 2 cowok terganteng nya soda.. keren mang




Percayakah ketua kelas kita homo dengan sie holiday???!!! oh my GOD, i can't believe it



Lihat bentuknya.... ya ampun


ingat kah dengan ini?? HATE COW. ups salah! HATE LOVE deh


Hey boys!! she is so sexsy!!!!!!!!!


Pernahkah kalian melihat sapi bali? ini dia



aku punya firasat dia keturunan monyet ...




lihat orang orang narsis ini.. hahahah, you are so cute

Satu..

dua..



tiga..




Hey every body we are Friends and We are SODA..!!!!!





yah itu lah kami, kami adalah teman dan kami adalah soda, 2 tahun kami akan jalani bersama di sebuah ruang hangat dengan senyum senyum manis di mana tempat kami menuntut ilmu. dengan bimbingan dari pak Drs. radios, kami yakin kami dapat meraih cita cita kami, tak lupa nasihat Drs Sunarto yang dulu membimbing kami saat kelas xi akan slalu kami jadikan pedoman.. kurang dari 1 tahum kami akan berpisah, tapi lebih dari 100 abad kami akan slalu berteman. Perbedaan menjadikan kami lebih saling memahami, kesedihan yang melanda akan menjadikan kami lebih baik, Senyum kami membuat kami lebih semangat menjalani hari esok. Mungkin terlalu banyak kata "kami" disini, tentu saja, karna di SODA tidak ada kata SAYA, sebab SODA adalah 1 kesatuan yang utuh, tak ada perpecahan di dalamnya, tak ada egois pula. bagi yang melihat ini mungkin berfikir ini konyol dan tak menyentuh perasaan kalian sperti "termehek mehek", terharu sperti "jika aku menjadi",tapi biarlah tulisan ini menjadi suatu curahan perasaan hati kami..

WE ARE FRIENDS WE ARE SODA